PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN TERHADAP STABILITAS OKSIDASI BAHAN BAKAR JENIS BIODIESEL (B-100), BIOSOLAR (B-20) DAN MINYAK SOLAR MURNI (B-0) ( Effect of Storage Conditions on Oxidation Stability of Biodiesel (B-100), Biosolar (B-20) and Diesel Fuel (B-0) )
Sari
Penggunaan campuran biodiesel dalam minyak solar sebesar minimal 20% (B-20) di sektor transportasi telah ditetapkan menjadi kebijakan mandatori atau wajib oleh Pemerintah. Untuk menjamin kepuasan masyarakat terhadap kualitas B-20, maka kualitas biodiesel (B-100) yang digunakan harus memenuhi standar yang ditetapkan. Pada pelaksanaan di lapangan, distribusi biodiesel dari produsen biodiesel sampai titik pencampuran dengan minyak solar menjadi salah satu titik penting dalam menjamin kualitas biodiesel. Selain itu, setelah dicampurkan menjadi B-20, kualitasnya juga harus diperhatikan. Beberapa hal yang berpengaruh terhadap kualitas B-100 dan B-20 selama penyimpanan adalah: waktu penyimpanan dan kondisi penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi penyimpanan terhadap parameter kritikal yang terkait dengan aspek kestabilan B-100, B-20 dan B-0 selama periode penyimpanan tertentu (3 bulan).Kondisi penyimpanan yang disimulasikan dalam penelitian ini adalah penyimpanan dalam tangki berbahan stainless steel seperti yang umum digunakan pada tangki penyimpanan bahan bakar. Variasi kondisi penyimpanan adalah: (1) penyimpanan luar ruangan pada temperatur lingkungan (ambien), (2) tangki timbun, (3) penyimpanan dalam ruangan pada temperatur lingkungan (ambien), (4) dalam ruangan pada temperatur 43oC dan (5) dalam ruangan pada temperatur 10oC. Parameter kritikal yang diamati adalah angka asam, viskositas kinematik dan stabilitas oksidasi metode Rancimat yang diukur setiap 1 minggu. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam periode 3 bulan diperoleh stabilitas oksidasi yang stabil untuk sampel B-0 dan B-20, sedangkan sampel B-100 mengalami penurunan stabilitas oksidasi terutama pada penyimpanan temperatur tinggi. Hasil angka asam dan viskositas kinematik menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu terjadi kenaikan dimana kenaikan terbesar disebabkan kondisi penyimpanan temperatur tinggi.
Start in January 2016, the Government of Indonesia implemented the mandatory policy of the blending biodiesel in diesel fuel for transportation sector with minimum percentage of 20% (B-20). On ensuring the people satisfaction of B-20 quality, it is necessary to guarantee the quality of biodiesel (B-100) on fulfilling the quality standard. In practice term, biodiesel distribution from the manufacturer to blending facilities becomes important point on keeping the quality of biodiesel. Another point is keeping the quality of the blended fuel B-20. Between other things, these are 2 things most affect biodiesel quality; storage period and storage condition. This research aimed to identify the effect of storage condition on critical parameters related to stability aspects of B-100, B-20 and B-0 in 3 months storage period. The tank being used for all conditions were made from stainless steel. The simulation done in the research were: (1) Outdoor storage on ambient temperature, (2) piled tank, (3) indoor storage on ambient temperature, (4) indoor storage on temperature 43oC, and (5) indoor storage on temperature 10oC. Critical parameters being observed were oxidation stability with Rancimat method, acid value, and kinematic viscosity which all checked once per week. The results shows that in 3 months storage period the samples of B-0 and B-20 are stable, while for B-100 suffered the decreasing of oxidation stability, especially in high temperature storage. The similar effects observed for both acid value and kinematic viscosity, where these 2 parameters increased during 3 months period with the highest caused by high temperature storage.Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anitescu, G. and T.J. Bruno, Liquid biofuels: Fluid properties to optimize feedstock selection, processing, refining/blending, storage/transportation, and combustion. Energy & Fuels, 2011. 26(1): p. 324-348.
Bezergianni, S., K. Kalogeras, and P.A. Pilavachi, On maximizing biodiesel mixing ratio based on final product specifications. Computers & Chemical Engineering, 2011. 35(5): p. 936-942.
Flitsch, S., et al., Quantitation of Aging Products Formed in Biodiesel during the Rancimat Accelerate Oxidation Test. Energy & Fuels, 2014. 28(9): p. 5849-5856.
Jain, S. and M. Sharma, Oxidation stability of blends of Jatropha biodiesel with diesel. Fuel, 2011. 90(10): p. 3014-3020.
Knothe, G., Some aspects of biodiesel oxidative stability. Fuel Processing Technology, 2007. 88(7): p. 669-677.
Karavalakis, G. and S. Stournas, Impact of Antioxidant Additives on the Oxidation Stability of Diesel / Biodiesel Blends. Energy & Fuels, 2010. 24(6): p. 3682 - 3686.
Lapuerta, M., et al., Effect of the test temperature and anti-oxidant addition on the oxidation stability of commercial biodiesel fuels. Fuel, 2012. 93: p. 391-396.
Oliveira, M.B., et al., Another look at the water solubility in biodiesels: Further experimental measurements and prediction with the CPA EoS. Fuel, 2012. 97: p. 843-847.
Pattamaprom, C., W. Pakdee, and S. Ngamjaroen, Storage degradation of palm-derived biodiesels: its effects on chemical properties and engine performance. Renewable energy, 2012. 37(1): p. 412-418.
Ta?yrek, M., M. Acaro?lu, and A. Kahraman, The effects of storage conditions on viscosity of biodiesel. Energy Sources, Part A: Recovery, Utilization, and Environmental Effects, 2010. 32(7): p. 645-656.
Yang, Z., et al., Factors affecting oxidation stability of commercially available biodiesel products. Fuel processing technology, 2013. 106: p. 366-375.
DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.50.3.8