Analisis Keekonomian Pengembangan Jaringan Gas Bumi Kota Depok

Binarga Guchany

Sari


Kurangnya infrastruktur distribusi gas bumi ke lokasi calon pelanggan merupakan kendala pemanfaatan gas bumi. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi tersebut dikarenakan kendala keekonomian sehingga badan usaha belum tertarik mengembangkannya. Oleh karena itu perlu keterlibatan Pemerintah untuk mempercepat penggunaan bahan bakar gas tersebut melalui Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga (Jargas) yang salah satunya di Kota Depok pada Tahun Anggaran 2010. Gas sebesar 1 MMSCFD yang dipasok dari PT. B baru dikonsumsi sebesar 0,07 MMSCFD untuk 4000 Sambungan Rumah Tangga (SR). Sisa 0,93 MMSCFD digunakan untuk pengembangan jargas di sektor rumah tangga dan komersil. Untuk itu diperlukan suatu analisis keekonomian untuk menentukan skenario yang layak dari sisi pengembangan jargas untuk perumahan maupun untuk komersil. Studi ini menganalisis keekonomian terhadap pengembangan jaringan dengan 5 skenario pengembangan: 100% untuk rumah tangga, 75% untuk rumah tangga dan 25% untuk komersil; 50% rumah tangga dan 50% komersil; 25% rumah tangga dan 75% komersil: dan 100% komersil. Dari studi dihasilkan Investasi untuk masing-masing skenario sebagai berikut: Rp 75.288.221.200; Rp 59,472.837.830 ; Rp 51.157.934.290; Rp 33.300.236.800, Rp 25.548.567.780. NPV untuk masing-masing skenario: - Rp 56.005.906.943; - Rp 15.773.305.454; Rp 17.502.346.902: Rp 59.477.612.337; Rp 97.298.270.687. Internal Rate of Return (IRR) untuk masing-masing skenario: - 5%, 4,4%; 13% ; 28% 48%. Payback Period untuk masing-masing skenario adalah: tidak bisa dihitung, 13,8,4,2 tahun. Dengan asumsi bahwa Minimum IRR 13% dan Payback Period maksimal 8 tahun maka skenario 3,4 dan 5 saja yang layak. Dengan berbagai pertimbangan maka skenario 4 yang layak untuk direkomenadasikan ke PT. A untuk pengembangan Jaringan Gas Bumi di Kota Depok.


Kata Kunci


analisis keekonomian, jaringan gas bumi, kota depok.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ASME B31.8-2010 Edition, 2010. Gas Transmission and Distribution Piping Systems

Campbell, Jhon.M, 1998. Gas Conditioning and Processing. Jhon M. Campbell and Company, Oklahoma U.S.A.

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, 2013. Data Informasi Minyak dan Gas Bumi.

Gas pipeline Hydraulics. Http://www.pdhengineer. com.

IEA, 1998. Natural Gas Security Study and Distribution Study.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2013. Blueprint Pengelolaan Energi Nasional.

Kota Depok dalam angka 2011, BAPPEDA. Kota Depok dengan BPS Kota Depok

M. Mohitpour, H. Golshan, A. Murray, 2000. Pipeline Design and Construction, A Practical Approach, New York.

Mc Allister, E.W., 1992. Pipeline Rules of Thumb Handbook 2nd. Gulf Publishing Company, Texas.

Musgrave A. Richard, Solow M.R., 2003. Principles of Economics. New Jersey: Pearson Education Inc.

Nevers, Noel de, 1991. Fluid Mechanics For Chemical Engineers, 2th ed. McGraw-Hill, Inc.,New York.

Perry, Robert H and Don W. Green, 1999. Perry's Chemical Engineers Handbook. McGraw-Hill Companies, Inc.

Peraturan Pemerintah Nomor 36, tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 0007, tahun 2005 tentang Persyaratan dan Pedoman Pelaksanaan Izin Usaha Dalam Kegiatan Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi.

Subarna, et al., 2002. Bunga Rampai Kota Depok, Pandu Karya Depok.

Undang-Undang Nomor 22, tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Unit Pelayanan Pada Masyarakat, 2003. Pra Studi kelayakan Pipa Transmisi Jatim-Jateng-Jabar. UPPM TGP FTUI, Depok, 2003. Yusgiantoro P., 2000. Ekonomi Energi: Teori dan Praktek, LP3ES, (Jakarta:2000). Yusgiantoro P., 2004. Manajemen Keuangan Intemational: Teori dan Praktek, (Jakarta:L FEUI 2004). www.pertamina.com, Januari 2013 piran Jalur Pengembangan Jargas Depok.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.50.2.719