Konversi Katalitik Metil Oleat Secara Sekuensial Menjadi Senyawa Biogasoline
Sari
Bahan bakar yang berasal dari fossil sebagai sumber energi saat ini cadangannya sudah semakin menipis, sementara permintaan bahan bakar semakin meningkat. Untuk itu perlu dicari suatu sumber energi terbarukan yang dapat menjadi energi alternatif untuk menggantikan atau mensubtitusi bahan bakar fossil, seperti dari minyak nabati. Penelitian mengenai konversi minyak sawit menjadi bahan bakar biogasoline belum banyak dilakukan sehingga peneliti melakukan penelitian terhadap peluang diperolehnya bahan bakar biogasoline dari metil oleat secara sekuensial. Konversi minyak nabati, metil oleat (metil 9-oktadekenoat) menjadi biogasoline secara sekuensial telah dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: metil 9-oktadekenoat menjadi 1-oktadekanol, 1-oktadekanol menjadi 1-oktadekena dan 1-oktadekena menjadi senyawa alkana serta alkena rantai pendek dengan panjang C12. Proses konversi menggunakan katalis ZSiA dan Ni/ZSiA yang ditempatkan dalam kolom reaktor sistem fixed bed dan dioperasikan pada temperatur 400, 450 dan 500oC. Katalis ditempatkan dalam kolom reaktor fixed bed pada temperatur 400oC (atau 450 dan 500oC), sambil dialiri gas hidrogen dengan laju alir 0, 20, 30 dan 40 mL/menit. Umpan metil 9-oktadekenoat, 1-oktadekanol atau 1-oktadekena dipanaskan dalam evaporator, temperatur 400-500oC. Produk-produk dari proses hidrogenasi katalitik secara sequential terhadap metil 9-oktadekenoat, 1-oktadekanol dengan katalis ZSiA, berturut-turut menghasilkan produk 1-oktadekanol sebesar 87,21%, 1-oktadekena sebesar 20,21%; dan menghasilkan produk alkana dan alkena C12 sebesar 15,29% menggunakan umpan 1-oktadekena, dengan katalis Ni/ZSiA.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Augustine, R.L., 1996, Heterogeneous Catalysis for Chemist, Marcel Dekker Inc., New York.
Brands, D.S., Poels, E.K., Dimian, A.C. and Bliek, A., 2002, Solvent-Based Fatty Alcohol Synthesis Us- ing Supercritical Butane : Flowsheet Analysis and Proses Design, J. Am. Chem, Vol 79 (1).
Campbell, I. M., 1988, Catalysts at Surfaces, Chapman and Hall Ltd., New York.
Gasser, R.P.H., 1987, An Introduction to Chemisorption and Catalysis by Metal, Oxford Science Publication, Oxford.
Handoko. D., S., P., 2001, Modifikasi Zeolit Alam dan Karakterisasinya Sebagai Katalis Perengkahan Asap Cair Kayu Bengkirah, Program Pasca Sarjana Kimia UGM, Jogjakarta.
Harber, J., 1991, Manual on Catalyst Characterization, Pure and Appl. Chem., 63, 9, 1227-1246.
Sang, O.Y., 2003, Biofuel Production From Catalytic Cracking of Palm Oil, Energy Sources J, 9, 25.
Sibilia, J.P., 1996, A Guide to Materials Characterization and Chemical Analysis, 2nd Edition. VCH Publishers, Inc., New York.
Twaiq, F.A.A., Asmawati Noor M. Zabidi, Abdul Rahman Mohamed and Subhash Bhatia, 2003, Catalytic Conversion of Palm Oil Over Meso Porous Aluminosilicate MCM 41 for The Production of Liquid Hydrocarbon Fuel, Fuel Process Technol, 84, 1-3, 105 120.
Twaiq, F.A.A. and Bhatia, S., 2001, Catalytic Cracking of Palm Oil Over Zeolite Catalysts: Statistical Approach, IIUM Engineering Journal, Vol 2, No 1, Hal 13-21.
West, A.R., 1984, Solid State Chemistry and Its Application, John Willey & Sons, New York.
Zhang, W. and Smirniotis, P.G., 1999, Effect of Zeolite Structure and Acidity on the Product Selectivity and Reaction Mechanism for n-Octane Hydroisomerization and Hydrocracking, J. Catal., 182, 400-416.
Zhilong Yao, 2008, Research on Hydrogenation of FAME to Fatty Alcohol at Supercritical Conditions, Beijing Institute of Petrochemical Technology, Beijing
DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.47.3.246