Pemetaan Cekungan Target Eksplorasi Migas Kawasan Timur Indonesia
Sari
Kegiatan eksplorasi dan produksi migas saat ini terkonsentrasi di Kawasan Barat Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Madura, dan Kalimantan. Di Kawasan Timur Indonesia kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi masih kurang berkembang. Konsentrasi eksplorasi dan eksploitasi migas masih pada cekungan produksi dan cekungan dengan penemuan hidrokarbon. Pada Kawasan Timur Indonesia peluang untuk mendapatkan sumberdaya migas masih terbuka karena masih banyak cekungan yang belum dilakukan pemboran. Pada kajian ini dilakukan analisa tumpang susun (overlay)untuk mengkaji cekungan yang secara geologi dan geofisika mempunyai peluang terbaik untuk mendapatkan migas. Analisa tumpang susun dilakukan menggunakan data cekungan sedimen, wilayah kerja migas, lintasan seismik, rembesan migas, penemuan migas, lapangan migas, dan anomali gaya berat. Hasil analisis diperoleh 3 kategori cekungan untuk dikembangkan.Kategori pertama terdiri atas 7 cekungan yang terbukti telah ditemukan hidrokarbon, yaitu cekungan Laut Timor, Bone, Makassar Selatan, Banggai, Seram, Salawati dan Bintuni. Kategori kedua terdiri atas 16 cekungan yang terbukti ditemukan adanya rembesan minyak atau gas dan oil shows pada sumur migas, dan Prioritas ketiga terdiri atas 24 cekungan yang merupakan cekungan frontier.
Oil and Gas Exploration and exploitation recently, has been concentrated in the Western Indonesia i.e.: Sumatera, Java, Madura, and Kalimantan. In Eastern Indonesia this activity less developed compared to Western Indonesia. Recently, concentration of the oil and gas activity is still in hydrocarbon producing basin and hydrocarbon discovery basin. In eastern Indonesia the probability to discover hydrocarbon resources is high, this is because many sedimentary basins has not been drilled yet. In this study, an overlay analyses is applied to the sedimentary basin geologically and geophisically with expectation to find best probability to discover oil and gas. This analyses is conducted by overlied some data, ie: sedimentary basin, oil and gas block, seismic line, oil and gas seeps, oil and gas discovery, oil and gas field, and anomaly gravity. This analyses reveal 3 classes of sedimentary basin to be developed. Class one which consists of seven sedimentary basins was hydrocarbon proven, i.e.: Laut Timor, Bone, Makasar Selatan, Banggai, Seram, Salawati, and Bintuni. Class two which consists of sixteen sedimentary basins, proves the occurrence of hidrocarbon seeps and oil shows, and Class three which consists of twenty four sedimentary basins as frontier sedimentary basin.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Barber, P., Carter, P., Fraser, T., Baillie, P., and Myers, K., 2003, Paleozoic and Mesozoic Petroleum Systems in The Timor and Arafura Seas, Eastern Indonesia, Proceedings of IPA 29th Annual Convention. pp. 485 -500.
BPMIGAS-Lemigas., 2012. Pembuatan Peta Distribusi Hidrokarbon dan Kematangan Cekungan, tidak diterbitkan.
Charlton, T., 2001, The Petroleum Potential of the Tanimbar islands, diambil dari http://www.manson. demon.co.uk/tanimbar.html.
Ditjen Migas. Direct Proposal Document Offshore Maluku. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Hamilton, W., 1973. Tectonics of Indonesian Region. Proceedings, Regional Conference of the Geology of Southeast Asia.
Hamilton, W., 1979, Tectonic of the Indonesia Region. U. S. Geol. Prof. Paper, 1078. 345p.
Hardi, dkk. 1997, Total Sediment Thickness Map of The Indonesian Region. Skala 1: 5.000.000. Pertamina- Unocal Indonesia Company.
Lemigas, 2012. Buku Laporan Inventarisasi dan Analisis Data Cadangan Migas Indonesia 01.01.2010.
Prahasta, E. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Informatika Bandung. Bandung.
Pusat Survei Geologi, 2013. Pemetaan Geologi Skala 1:50.000 Berbasis Data Penginderaan Jauh.. Laporan Tahunan 2012 http://psg.bgl.esdm.go.id / fokus/278-pemetaan-geologi-skala-150000-berbasis- data-penginderaan-jauh.
Sandwell, D. T., and W. H. F. Smith. 2009. Global marine gravity from retracked Geosat and ERS-1 altimetry: Ridge Segmentation versus spreading rate, J. Geophys. Res., 114.
http://www.kemenkeu.go.id; 19 Januari 2013.
DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.47.1.217