Pengaruh Peningkatan Titik Didih Akhir Distilasi Bensin Premium Tanpa Timbel Pada Kinerja Mesin Dan Emisi Gas Buang

Mardono Mardono

Sari


Tahap pertama program penghapusan timbel dari bensin Indonesia dimulai dari DKI Jakarta per 1 Juli 2001. Hanya bensin tanpa timbel yang boleh dijual di pasaran yaitu Premium TT, Premix TT dan Super TT. Spesifikasi Premium TT ditetapkan pemerintah melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No.74K/72/DJM/2001 tanggal 21 Juni 2001. Dibandingkan dengan spesifikasi bensin Premium (bertimbel) ada tiga karakteristik spesifikasi Premium TT yang berubah batasan maksimumnya yaitu kandungan timbel (dari 0,30 g/liter menjadi 0,013 g/ liter), kandungan belerang (dari 0,20% massa menjadi 0,10% massa), dan titik didih akhir distilasi (dari 205 "C menjadi 215°C). Dalam studi ini diteliti pengaruh peningkatan titik didih akhir distilasi dari Premium TT pada kinerja mesin dan emisi gas buang. Bahan bakar uji yang digunakan adalah produk kilang Balongan Indramayu, yang diuji di laboratorium dengan kendaraan di atas chassis dynamometer dan dengan mesin uji statis multisilinder. Hasil pengujian kendaraan uji di atas chassis dy- namometer menunjukkan bahwa peningkatan titik didih akhir dari 193,5°C menjadi 207 C untuk bensin uji eks kilang Balongan sedikit meningkatkan daya maksimum mesin kendaraan uji (+0,70%), menurunkan konsumsi bahan bakar (-1,98%), relatif tidak berpengaruh pada emisi CO, menurunkan emisi NOx (- 4,12%), serta meningkatkan emisi HC (+3,73%). Sedangkan hasil di mesin uji statis multisilinder peningkatan titik didih akhir dari 193,5°C menjadi 207°C untuk bensin uji eks kilang Balongan sedikit meningkatkan daya mesin rata-rata (+1,17%), serta menurunkan konsumsi bahan bakar spesifik (-2,50%), menghasilkan emisi CO relatif tetap (turun -0,70%), menurunkan emisi NOx (-3,84%)., dan menaikkan emisi HC (+4,84%).


Kata Kunci


Titik Didih Akhir, Distilasi, Bensin, Premium

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dirjen Migas (2001), “Spesifikasi Bensin Premium TT", SK No. 74K/72/DJM/2001 Tanggal 21 Juni 2001, Jakarta

Dirjen Migas (1997), “Spesifikasi Bensin Jenis Premium", SK No. 108K/72/DJM/1997 Tanggal 28 Agustus 1997, Jakarta

AAMA, ACEA, EMA, JAMA, "World-Wide Fuel Charter ", 2000

Keith Owen dan Trevor Coley (1995), Automotiive Fuels Refer- ence Book, Society of Automo- tive Engineers Inc., USA.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.37.1.907