Peranan Proses Katalitik dalam Pembuatan Bahan Bakar Minyak Ramah Lingkungan

A.S Nasution, Olberin Sidjabat, Morina Morina, Herizal Herizal

Sari


Dalam proses industrialisasi yang berwawasan lingkungan bahan bakar minyak haruslah memenuhi persyaratan ramah lingkungan yang kian meningkat ketat. Masalahnya, kualitas dan jumlah produksi minyak bumi cendrung menurun sedangkan kebutuhan dan persyaratan bahan bakar minyak (bensin dan so- lar) ramah lingkungan semangkin meningkat . Bahan bensin harus berangka oktana tinggi dengan pembatasan kadar hidrokarbon tak jenuh dan juga kadar sulfurnya. Persyaratan bahan bahan solar adalah antara lain berangka setana tinggi dan kadar hidrokarbon tak jenuh dan sulfur rendah. Pembatasan kadar hidrokarbon tersebut dan sulfur dapat menurunkan emisi gas buangnya (Tabel 1) 821 Pembuatan bahan bakar bensin dan solar ramah lingkungan tersebut memerlukan komponen- komponen bensin dan solar bermutu tinggi dengan bantuan proses-proses katalitik. PERTAMINA mengelola berbagai jenis minyak bumi sebesar 1063 MBCD pada 7 unit yang mengoperasikan 24 unit proses katalitik (Tabel 2). Produk kilang PERTAMINA meliputi bahan bakar (LPG, bensin avgas, avtur, kerosin dan solar), bahan dasar pelumas, bahan baku petrokimia (paraxylene, purified terphthalic acid (PTA), propylene) dan polypropylene 415) Pada umumnya proses-proses katalik tersebut adalah proses-proses yang cukup pelik dan rumit ditinjau baik dari segi fundamental/teori maupun dari segi operasionalnya. Pemahaman tingkah laku proses- proses katalik secara lebih terarah dan kontinu adalah salah satu usaha untuk meningkatkan unjuk kerja proses katalik tersebut. Unjuk kerja proses-proses katalik dan konfigurasi kilang minyak PERTAMINA untuk pembuatan bahan bakar bensin dan solar ramah lingkungan, karakteristik komponen bahan bakar dan komposisinya dalam pembuatan bahan bakar ramah lingkungan dan berbagai spesifikasinya serta partisipasi Puslitbangtek Migas "LEMIGAS" pada operasi dan pengembangan kilang minyak pertamina dan beberapa penelitian katalis/proses katalitik disajikan dalam makalah ini.


Kata Kunci


Katalitik, Bahan Bakar, Minyak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Al-Mutez, I. S. (1996), How to Implement a Gaso- line Pool Lead Phase-down, Hydrocarbon Pro- cessing, Feb., 63-69.

Beck, R.J., (1996), Oil Supply Increase Due in 1996's Second hell, Oil and Gas Journal, July 29, 57-76.

Cluer, A., (2000), Gasoline Processes, 6 th edition, Modern Petroleum TEenology, The Institute of Petroleum, 83-112.

Cooper, B.H., Stanislaus, A, and Hannerup, P.N., (1993), Hydrotreating Catalyst for Diesel Aromat- ics Saturation, Hydrocarbon Processing, June, 83- 87.

Le Page, J.F., (1987), Catalyst for Hydrotreating, Applied Heterogeneous Catalyst, Edition Technicip, 357-434

McCarty, C.L, et al., (1993), Modifying Diesel Fuel Emission: Lower Aromatic Content and Higher Cetane Number, Fuel Reformulation, Vol. 3, No. 2, 34-39.

Nasution, A. S., and Jasjfi, E. (1998), Production of Unleaded Gasoline in ASEAN Countries, Pre- sented Paper at 7th ASCOPE Refinery Work- shop, Bangkok, Thailand, October 26.

Nasution, A. S., (1993), Catalytic Reforming Naphtha for High Octane Gasoline and Low'Aromatic Production, Presented Paper at 4h ASCOPE, Conference and Exhibition, Bangkok, Thailand.

Nasution, A. S, dan Jasjfi, E., (1998), Proses Katalitik Kraking untuk Pembuatan Bensin Ramah Lingkungan, Disajikan pada Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia, ITS, Surabaya, 25-26 September. 1

Nasution, A. S. Jasjfi, E., dan Witono, H. (1999), Peranan Proses Hidroisomerisasi untuk Pembuatan Bensin Ramah Lingkungan, Disajikan pada Seminar Nasional Teknologi Proses Kimia, TGP-FT UI, Jakarta, 30 Maret.

Nasution, A. S., Jasjfi, E., and Legowo, E. H. (1999), Hydroisomerization of Light Naphtha into Isomerate Using Bifuctional Catalyst, of Indone- sia, Depok, March 29-30.

Nasution, A. S., and Sidjabat, O., (2004) Hydro- cracking Process of Minas Vacuum Distllate into Kerosene and Diesel Product by Various Acidi- ties of Catalysts, Presented Paper at Seminar Teknik Kimia Sochadi Reksowardojo 2004, Bandung, October 6-7.

Nasution, A. S., and Jasjfi, E., (1995). Hydrotreating in ASEAN Refineries, Presented Paper at 4 Refining Workshop, Bangkok, Thai- land.

Nasution, A. S., dan Sidjabat, O., (2005), Bahan Bakar Bensin Ramah Lingkungan, Paper disajikan pada Seminar Nasional Teknologi Proses V, Jakarta, 23 Maret.

Nasution, A. S., dan Sidjabat, O., (2003). Konfigurasi Kilang untuk Pembuatan Bensin Ramah Lingkungan, Paper disajikan pada Semi- nar Nasional Teknik Kimia Indonesia, Yogyakarta, 16-17 September.

Nasution, A. S., Jasjfi E., and Legowo, E. H. (2001), Production of Clean Diesel Oils, Pre- sented Paper at 7 th Annual Fuels & Lubes Asia Conference, Bangkok, Thailand, January 30-Feb- ruary 2.

News, (1994), California Refiners Face Hurdle in Federal State RFG Rules, Oil and Gas Journal, October 10, 23-28.

News, (1993), New Diesel Rule Litmus Test for California Refineries Regulations, Oil and Gas Journal, August 30, 21-26.

Rhodes, A.K., (1996), Refiners Upgades to meet world's toughest Gasoline, Oil and Gas Journal, September 23, 78-81.

Special Report, (1996), Fuel Quality Standards for Year 2000 Proposed by the European Com- mission, Fuels and Lubes International, Dec., Vol. 2, No. 12, pp 10-11.

UOP, (1995). Reformulating Gasoline. The Chal- lenge of Reformulated Gasoline, 23-40.

World-Wide Fuel Charter, (2001), 5h Annual Fu- els of Lubes Asia Conference, Singapore, Jan. 25-28.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.39.3.740