BIODEGRADASI SENYAWA FENOL DENGAN MENGGUNAKAN BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN BACILLUS SUBTILIS

Zulkifl iani, Asyrof Zamzami, Yoswita Rustam, Moch Fierdaus

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan degradasi fenol antara bakterikonsorsium dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus subtilis. Metode statistik yangdigunakan adalah rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenisbakteri yang digunakan yaitu bakteri P. aeruginosa, bakteri B. subtilis, dan bakteri konsorsium darikedua jenis bakteri tersebut. Faktor kedua adalah konsentrasi senyawa fenol 20, 40, 60, 80, 100(mg/L). Parameter yang diukur adalah pertumbuhan bakteri dan konsentrasi akhir senyawa fenolsetelah proses biodegradasi. Data dianalisis dengan ANOVA dua arah dengan α=0,05. Hasil analisisANOVA menunjukkan bahwa hanya pengaruh variasi konsentrasi fenol (mg/L) yang memberikanhasil signififi kan terhadap proses biodegradasi fenol. Uji DMRT menunjukkan bahwa variasi konsentrasifenol (mg/L) yang terbaik adalah 20 mg/L dengan persentase biodegradasi sebesar 57,75%. Sedangkanuntuk variasi bakteri, persentase biodegradasi paling tinggi adalah bakteri Pseudomonas aeruginosasebesar 75,67% pada konsentrasi fenol 40 mg/L.

Kata Kunci


biodegradasi, fenol, pseudomonas aeruginosa dan bacillus subtilis.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


American Society for Testing Material (ASTM). 2011.

Standard Water And Environmental Technology.

ASTM International, West Conshohocken,

Pennsylvania.

Deziel, A., Paquete, G., Villemur, R., Lepine, F. &

Bisaillon, J. G. 1996. Biosurfactant production by

a soil Pseudomonas strain growing on polycyclic

aromatic hydrocarbons. Applied Environmental

Microbiology 62, 908-912.

Maulana, Marda. 2015. Optimalisasi Biodegradasi

Fenol Oleh Bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Bogor : IPB

McCannaughey, B.H., & Zottoli, R. 1983. Introduction

to Marine Biology. The CV Mosby Company. St.

Louis, Toranto London.

Piakong, 2006. The performance of phenol

biodegradation by Candida tropicalis RETL-Cr1

using batch and fed-batch fermentation techniques,

Sabah: Universiti Teknologi Malaysia.

Rocha, L.L. et al. 2007. Isolation and characterization

of phenol-degrading yeasts from an oil refi nery

wastewater in Brazil. Mycophatologia 64:183-188.

Saravanan, P., Pakshirajan, K., Saha, P. 2008.

Biodegradation of phenol and m-cresol in a

batch and fed batch operated internal loop airlift

bioreactor by indigenous mixed microbial culture

predominantly Pseudomonas sp. Bioresource

Technol 99:8553–8558.

Slamet, Arbianti, R., Daryanto. 2005. Pengolahan

limbah organik (fenol) dan logam berat (Cr6+ atau

Pt4+) secara simultan dengan fotokatalis TiO2,

ZnO-TiO2, dan CdS-TiO2. Makara Teknologi

:66-71.

Sterrit, R.M., J.N. Lester. 1988. Microbiology for

Environmental and Public Health Engineers.

London: E&FN Spon Ltd.

Suhandi, D., Purwoko, T., Pangastuti, A. 2006.

Biodegradasi Fenol oleh Isolat Bacillus spp asal

Sumur Minyak Kawengan, Cepu. Bioteknologi 3

(1): 8-13. Surakarta: Biologi FMIPA UNS.

Suhaila NY, et al. 2010, Optimization of parameters

for phenol degradation by Rhydococcus UKM-P

in shake fl ask culture, Proceedings of the World

Congress on Engineering Vol:1.

Supriatin Y., 2008, Kajian produksi biogas skala

laboratorium dengan inokulum konsorsium alami

metanogen dalam substrat bungkil jarak pagar

(Jatropha curcas). Bandung (ID):Institut Teknologi

Bandung.

Suryono. 2009. Komposisi yang Terkandung dalam

Ragi. Kanisius, Yogyakarta.

Udiharto M., 1989, Fenol sebagai pencemar dan

biodegradasinya, Proceeding Diskusi Ilmiah

VI, Hasil Penelitian Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi

(PPPTMGB), Lembaga Minyak dan Gas Bumi

(LEMIGAS) Jakarta.

Udiharto M, et al., 1995. Peran Bakteri dalam

Degradasi Minyak dan Pemanfaatannya dalam

Penanggulangan Minyak Buangan Prosiding

Diskusi Ilmiah VIII (PPPTMGB), Jakarta.

Waluyo, 2009. Mikrobiologi Lingkungan, Malang:

UMM Press.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.49.3.1203