BIODEGRADASI SENYAWA FENOL DENGAN MENGGUNAKAN BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN BACILLUS SUBTILIS
DOI:
https://doi.org/10.29017/LPMGB.49.3.1203Kata Kunci:
biodegradasi, fenol, pseudomonas aeruginosa dan bacillus subtilis.Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan degradasi fenol antara bakterikonsorsium dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus subtilis. Metode statistik yangdigunakan adalah rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenisbakteri yang digunakan yaitu bakteri P. aeruginosa, bakteri B. subtilis, dan bakteri konsorsium darikedua jenis bakteri tersebut. Faktor kedua adalah konsentrasi senyawa fenol 20, 40, 60, 80, 100(mg/L). Parameter yang diukur adalah pertumbuhan bakteri dan konsentrasi akhir senyawa fenolsetelah proses biodegradasi. Data dianalisis dengan ANOVA dua arah dengan α=0,05. Hasil analisisANOVA menunjukkan bahwa hanya pengaruh variasi konsentrasi fenol (mg/L) yang memberikanhasil signififi kan terhadap proses biodegradasi fenol. Uji DMRT menunjukkan bahwa variasi konsentrasifenol (mg/L) yang terbaik adalah 20 mg/L dengan persentase biodegradasi sebesar 57,75%. Sedangkanuntuk variasi bakteri, persentase biodegradasi paling tinggi adalah bakteri Pseudomonas aeruginosasebesar 75,67% pada konsentrasi fenol 40 mg/L.Referensi
American Society for Testing Material (ASTM). 2011.
Standard Water And Environmental Technology.
ASTM International, West Conshohocken,
Pennsylvania.
Deziel, A., Paquete, G., Villemur, R., Lepine, F. &
Bisaillon, J. G. 1996. Biosurfactant production by
a soil Pseudomonas strain growing on polycyclic
aromatic hydrocarbons. Applied Environmental
Microbiology 62, 908-912.
Maulana, Marda. 2015. Optimalisasi Biodegradasi
Fenol Oleh Bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Bogor : IPB
McCannaughey, B.H., & Zottoli, R. 1983. Introduction
to Marine Biology. The CV Mosby Company. St.
Louis, Toranto London.
Piakong, 2006. The performance of phenol
biodegradation by Candida tropicalis RETL-Cr1
using batch and fed-batch fermentation techniques,
Sabah: Universiti Teknologi Malaysia.
Rocha, L.L. et al. 2007. Isolation and characterization
of phenol-degrading yeasts from an oil refi nery
wastewater in Brazil. Mycophatologia 64:183-188.
Saravanan, P., Pakshirajan, K., Saha, P. 2008.
Biodegradation of phenol and m-cresol in a
batch and fed batch operated internal loop airlift
bioreactor by indigenous mixed microbial culture
predominantly Pseudomonas sp. Bioresource
Technol 99:8553–8558.
Slamet, Arbianti, R., Daryanto. 2005. Pengolahan
limbah organik (fenol) dan logam berat (Cr6+ atau
Pt4+) secara simultan dengan fotokatalis TiO2,
ZnO-TiO2, dan CdS-TiO2. Makara Teknologi
:66-71.
Sterrit, R.M., J.N. Lester. 1988. Microbiology for
Environmental and Public Health Engineers.
London: E&FN Spon Ltd.
Suhandi, D., Purwoko, T., Pangastuti, A. 2006.
Biodegradasi Fenol oleh Isolat Bacillus spp asal
Sumur Minyak Kawengan, Cepu. Bioteknologi 3
(1): 8-13. Surakarta: Biologi FMIPA UNS.
Suhaila NY, et al. 2010, Optimization of parameters
for phenol degradation by Rhydococcus UKM-P
in shake fl ask culture, Proceedings of the World
Congress on Engineering Vol:1.
Supriatin Y., 2008, Kajian produksi biogas skala
laboratorium dengan inokulum konsorsium alami
metanogen dalam substrat bungkil jarak pagar
(Jatropha curcas). Bandung (ID):Institut Teknologi
Bandung.
Suryono. 2009. Komposisi yang Terkandung dalam
Ragi. Kanisius, Yogyakarta.
Udiharto M., 1989, Fenol sebagai pencemar dan
biodegradasinya, Proceeding Diskusi Ilmiah
VI, Hasil Penelitian Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi
(PPPTMGB), Lembaga Minyak dan Gas Bumi
(LEMIGAS) Jakarta.
Udiharto M, et al., 1995. Peran Bakteri dalam
Degradasi Minyak dan Pemanfaatannya dalam
Penanggulangan Minyak Buangan Prosiding
Diskusi Ilmiah VIII (PPPTMGB), Jakarta.
Waluyo, 2009. Mikrobiologi Lingkungan, Malang:
UMM Press.