EFFECTS OF PETROFILIC MICROORGANISMS AND BULKING AGENT ON HYDROCARBONS BIODEGRADATION EFFICIENCY
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bento, F.M., Flavio, A.O.C., Benedict O.,Willian T.F.,
Bioremediation of Soil Contaminated by Diesel Oil. Braz. J. Microbiol. vol.34 suppl.1 So Paulo.
Eweis, J.B., S.J. Ergas, D.P.Y. Chang, and E.D. Schroeder, 1998. Bioremediation Principles. McGraw- Hill, Boston, MA.
Fauzi, M dan Pujawati, S., 2016. Bioremediasi Limbah Minyak Bumi Menggunakan Konsorsium Petrofilik dan Azotobacter Chroococcum Untuk Meningkatkan Laju Degradasi Hidro-karbon, Pertumbuhan Azotobacter, dan Jamur Petrofilik. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Jurnal Ilmu Tanah Indonesia.
Fermiani, F., 2003. Pengolahan Tanah Terkontaminasi Minyak dengan Teknik Bioremediasi di Lapangan Minas, PT. Caltex Pasific Indonesia. Dalam Prosid- ing Seminar Bioremediasi dan Rehabilitasi Lahan Sekitar Pertambangan dan Perminyakan. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Imaddudin, F., 2011. Hubungan Antara Laju Konsentrasi Oil and Grease dan Bulking Agent (Sekam Padi dan Bintaro) pada proses Bioremediasi. Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2013. Status Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Khammuang S. dan Sarnthima R., 2007. Laccase from Spent Mushroom Compost of Lentinus polychrous Lev. and its potential for Remazol Brilliant Blue R decolorization. Biotechnology 6: 408413.
Lasari D. P., 2010. Bakteri Pengolah Limbah Minyak Bumi yang Ramah Lingkungan.http://www1.esdm.
go.id/berita/artikel/56-artikel/3507-bakteri-pengolah- limbah-minyak-bumi-yang-ramah-lingkungan. [Diakses pada 07 Juli 2015]
Myers, T. E., and Williford, C. W., 2000. Concepts and technologies for bioremediation in confined disposal facilities. DOER Technical Notes Collection (ERDC TN-DOER-C11), U.S. Army Engineer Research and Development Center, Vicksburg, MS.
Nugroho, B., 2000. Upaya Mengatasi Pembalakan Ilegal. Suatu Gagasan Untuk Mengatasi Masalah Pembalakan Ilegal di Hutan Alam Produksi. Disertasi Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.
Nugroho, A., 2006. Biodegradasi sludge minyak bumi dengan skala mikroorganisme: simulasi sederhana sebagai kajian awal bioremediasi landtreatment. Markara.Teknologi 10(2) :82-89.
Prodjosantoso dan Tutik, R., 2011. Kimia Lingkungan (Teori, Eksperimen, dan Aplikasi). Kanisius (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
Rao, N.S.S., 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Retno, T. dan Nana, M., 2013. Bioremediasi Lahan Tercemar Limbah Lumpur Minyak Menggunakan Campuran Bulking Agents yang Diperkaya Konsorsia Mikroba Berbasis Kompos Iradiasi. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN. Jakarta.
Suharni, Nastiti S.J., dan Ningsih S.E.S., 2008. Mikrobiologi Umum. Universitas Atmajaya. Yogyakarta.
Suryatmana, P., 2006. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi dengan Penambahan Azotobacter chroococcum AC04 sebagai Bakteri Penghasil Biosurfaktan. Bandung. Disertasi Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Van Eyk, J., 1997. Petroleum Bioventing. A.A. Balkema Rotterdam and Brookfield, Vermont.
Vater J, Kablitz B, Wilde C, Franke P, Mehta N, and Cameotra SS., 2002. Matrix assisted laser desorption ionization-time of flihgt mass spectrometry of lipopeptide biosurfactant in whole cell and culture filtrates of Bacillus subtilis C-1 isolated from petroleum slude. J. Appl. Environ. Microbiol 68: 6210- 6219. Microbiol 68: 6210-6219.
DOI: https://doi.org/10.29017/SCOG.39.3.100
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.