Efek Pemakaian Aditif Deterjen EF terhadap Kebersihan Nosel Injektor Motor Diesel Injeksi Langsung

Pallawagau La Puppung

Sari


Seperti telah diketahui bahwa bahan bakar dapat terbakar hanya dalam bentuk uap, pada motor diesel perubahan bahan bakar dari cair menjadi uap terjadi pada saat bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar motor diesel. Selama injeksi, bahan bakar harus diatomisasikan dengan baik dan tercampur dengan udara yang panas sehingga terjadi penyalaan sendiri secara merata dalam waktu yang singkat. Untuk mendapatkan kinerja optimum bahan bakar, maka atomisasi bahan bakar harus berlangsung sempurna dan membentuk pola injeksi yang normal seperti kerucut yang utuh. Injeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar motor diesel dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu injeksi tidak langsung (indirect injection, IDI) dan injeksi langsung (direct injection, DI). Untuk mendapatkan turbulensi dan campuran udara bahan bakar yang baik, maka kedua sistem injeksi bahan bakar ini menggu- nakan ruang bakar dan nosel injektor yang berbeda. Pada injeksi tidak langsung, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang muka atau pusaran (swirl chamber) dengan nosel injektor berlubang satu atau nosel pasak (pintle nozzle), selanjutnya dari ruang pusaran tersebut gas pembakaran dialirkan ke ruang bakar utama. Sedangkan motor diesel injeksi langsung menggunakan ruang bakar terbuka dengan nosel injektor berlubang banyak (multi holes nozzle), bahan bakar diinjeksikan langsung ke dalam ruang bakar utama. Setelah motor diesel dioperasikan dalam waktu yang lama akan terbentuk deposit karbon pada nosel injektor, ruang bakar dan katup-katup motor diesel. Deposit karbon pada nosel injektor akan mempengaruhi debit aliran bahan bakar, pola semprotan bahan bakar, efisiensi mesin dan emisi gas buang. Untuk membersihkan deposit yang sudah terbentuk (clean up) pada bagian-bagian tertentu mesin kendaraan yang sudah lama beroperasi atau menjaga kebersihan (keep clean) bagian-bagian tersebut seperti pada nosel injektor kendaraan baru. Dalam studi ini dipergunakan aditif deterjen EF untuk keep clean pada kendaraan baru. Dalam pelaksana- an penelitian ini digunakan dua buah kendaraan baru bermotor diesel injeksi langsung yang dioperasikan secara berpasangan. Satu kendaraan menggunakan minyak solar tanpa aditif (STA) dan pasangannya menggunakan minyak solar ditambah aditif deterjen EF (SEF). Kedua kendaraan tersebut dioperasikan secara normal melalui trayek tertentu hingga mencapai akumulasi jarak tempuh 15.000 km. Dari hasil-hasil pengukuran kebersihan nosel injektor yang dilakukan pada awal dan akhir uji jalan, ternyata nosel injektor SEF lebih bersih dari pada STA.


Kata Kunci


Nosel Injektor, Motor Diesel, Injeksi, Aditif

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Octel, 1995, Diesel Injector Nozzle Air Flow Mea- suring Rig Construction details ISO 4010, The As- sociated Octel Company Ltd., Milton Keynes, Inggris.

Bosch, 1993, Automotive Handbook, 3rd Edition, Robert Bosch GmbH, Stutgart, Jerman.

D.L.E. Dale, Dr.P. Richards, M.W. Rush, D. Wil- liams, 1993, Understanding the Benefits of De- tergents and Ignition Improvers in Diesel Fuel, The Associated Octel Company Ltd., Milton Keynes, Inggris.

M.W. Vincent, M.J. Papachristos, D. Williams, J. Burton, 1994, Diesel Fuel Detergent Additive, Per- formance and Assessment, The Associated Octel Company Ltd., Milton Keynes, Inggris.

Keith Owen dan Trevor Coley, 1995, Automotive Fuels Reference Book, Edisi Kedua, Society of Automotive Engineers, Inc., Warrendale, Amerika Serikat.

Wiranto Arismunandar, Koichi Tsuda, 1975, Mo- tor Diesel Putaran Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta.

SAE Handbook, Jilid 3, 1986, Engines, Fuels, Lu- bricants, Emission & Noise, Society of Automo- tive Engineers, Inc.,Warrendale, Amerika Serikat.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.39.3.739