Karakterisasi Biopolimer untuk Aplikasi Microbial Profile Modification (MPM) yang Dihasilkan oleh Isolat Bakteri BLCC N-197
Sari
Eksploitasi minyak bumi secara konvensional masih terbatas jumlah produksinya; diperkirakan 1/3 dari kandungan minyak awal (OOIP) dari cadangan minyak bumi yang ada dalam reservoir masih tersisa dalam pori-pori batuan. Untuk mengatasi permintaan minyak bumi yang semakin meningkat diperlukan suatu teknologi baru yang dapat mengeksploitasi sumur minyak secara maksimal. Minyak bumi yang masih terperangkap dalam pori-pori batuan dalam reservoir masih dapat diproduksi kembali dengan teknologi En- hanced Oil Recovery (EOR). Teknologi ini merupakan salah satu metode yang sangat berperan dalam usaha meningkatkan dan memperpanjang masa produksi minyak. Salah satu teknologi perolehan minyak secara EOR adalah Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR), yaitu pengurasan minyak bumi dengan memanfaatkan aktivitas atau bioproduk dari mikroba (exogenous dan indigenous microbes), seperti biopolimer, biosurfaktan, biofilm, biogas, dan bioasam. Biopolimer merupakan salah satu bioproduk yang dapat digunakan untuk menurunkan permeabilitas pada daerah-daerah yang mempunyai permeabilitas tinggi atau pori-pori batuan yang terbentuk dari reservoir yang heterogen dengan proses penyumbatan yang selektif (permeability modification). Modifikasi permeabilitas adalah teknik yang umum digunakan untuk memperpan- jang masa produksi lapangan minyak yang mengguna- kan metode waterflood. Saturasi minyak residu (ROS) yang merupakan minyak sisa setelah proses water- flood sebagai target untuk aplikasi proses penyumbatan selektif (selective plugging) dengan menggunakan biopolimer atau polimer jenis lain. Ada tiga tipe penyumbatan oleh mikroba yang telah diketahui, yaitu penyumbatan oleh sel-sel yang hidup (viable bacte- rial cells), sel-sel yang telah mati (non viable bacte- rial cells), dan bioproduknya (di antaranya biopolimer). Sehubungan dengan pemanfaatan biopolimer tersebut untuk aplikasi teknologi MEOR, perlu dilakukan penelitian skala laboratorium untuk mengetahui karakteristik biopolimer, di antaranya adalah resistensi biopolimer terhadap suhu tinggi (100°C), pengaruh biopolimer terhadap sudut kontak minyak dan batuan, serta analisis efek biopolimer terhadap permeabilitas. Diharapkan dengan uji karakteristik tersebut dapat diketahui unjuk kerja biopolimer (biopolymer perfor- mance) untuk diaplikasikan dalam meningkatkan pengurasan minyak, khususnya untuk reservoir yang mempunyai persoalan thief zones dan suhu tinggi.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
American Petroleum Institute Recommended Practice for Core Analysis Procedure, 1960, API RP 40.
Moses, V. dan Springham, D.G. 1982. Bacteria and Enhancement of Oil Recovery. Applied Science Publishers. London.
Misra, A.K. dan J.S. Watson. 1990. Microbial Enhancement Oil Recovery. Institute of Gas Technology. Chicago.
Handoko dan Faisal, A. 1999. Improved Oil Re- covery Potensial. PT Caltex Pacific Indonesia.
LEMIGAS. 2000. Study of MEOR at Some CPI Waterflood Fields. Laporan Penelitian LEMIGAS. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.39.2.736