Penyaringan dan Peringkat Cekungan Kalimantan Timur serta Potensinya untuk Implementasi CCUS

Sugihardjo Sugihardjo

Sari


CCUS dan CCS merupakan teknologi yang dapat diimplementasikan untuk mencapai target penurunan emisi Gas Rumah Kaca dan menghambat kenaikan suhu bumi antara 1,50°C sampai 2°C. Kedua teknologi tersebut dapat menurunkan emisi Gas Rumah Kaca secara masif dibandingkan teknologi lainnya. Keuntungan implementasi teknologi CCS dibandingkan CCUS, CCS hanya berguna untuk menyimpan CO, sedangkan CCUS selain untuk menyimpan CO, dapat menaikan produksi minyak dengan proses injeksi CO,-EOR. Sebagai penelitian awal, telah dilakukan penyaringan dan pemeringkatan cekungan sedimen Indonesia terutama dari yang telah diketahui sekitar 60 cekungan sedimen (Sunarjanto, 2008) berdasarkan metode Bachu 2003. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil dengan peringkat tiga besar adalah: cekungan sedimen Kutai, Sumatera Selatan, dan Sumatera Tengah. Kemudian dilakukan penelitian laboratorium dengan dua lapangan target yang lokasinya dekat dengan sumber CO, yaitu lapangan Ak dan St. Dari uji laboratorium injeksi CO,-EOR pada dua lapangan terpilih menunjukan hasil yang sangat potensial untuk meningkatkan perolehan minyak. Kemudian prediksi kebutuhan CO, dan kenaikan peningkatan perolehan minyak juga menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun hasil ini perlu dikaji lebih dalam pada studi lapangan lebih lanjut. Source sink matching untuk kedua lapangan At dan St dapat digunakan sumber CO, yang utama dari Kilang LNG Badak dan Kilang Unit-V Balikpapan. CO, dari sumber kilang tidak perlu biaya pemasangan alat untuk pemisahan CO, dan mempunyai jarak hanya sekitar 50 km.


Kata Kunci


Emisi CO, CCUS, CCS Kalimantan Timur, Peningkatan Perolehan, Minyak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bachu, S., 2003. Screening and ranking of sedimentary basin for sequestration of CO, in geological media in response to climate change. Environmental Geology, Volume 44, p. 277-289.

Bradshaw, J., Bachu, S., Bonijoly, D., Burruss, R., Holloway, S., Christensen, N.P., & Mathiassen, O.M., 2007. CO, storage capacity estimation: Issues and development of standards. International Journal of Greenhouse Gas Control, 1(1), pp. 62-68.

Carbonbrief, 2020. carbonbrief.org. [Online] Available at: https://www.carbonbrief.org/two-degrees-the- history-of-climate-changes-speed-limit [Accessed 12 Maret 2021].

CCSA, 2020. CCSA. [Online] Available at: http://www. ccsassociation.org/new-about-ccs/ces-projects/ [Accessed 12 Maret 2021].

Ferguson, R. C., Nichols, C., Van Leeuwen, T. & Kuuskraa, V. A., 2009. Storing CO, with Enhanced Oil Recovery. Energy Procedia, 1(1), pp. 1989- 1996.

Iskandar, U. P., Usman & Sofyan, S., 2012. Ranking of Indonesia Sedimentary Basin and Storage CapacityEstimates for CO, Geological Storage. Energy Procedia, Volume 37, pp. 5172-5180.

Lemigas, 2017. Laporan Akhir Studi Studi Evaluasi dan Review Rencana Implementasi Kegiatan CO, EOR, Jakarta: Lemigas. Lemigas, 2018. Laporan Akhir Studi Studi Pemetaan Potensi Implementasi Injeksi CO, di Indonesia, Jakarta: Lemigas.

Liu, H. J., Were, P., Li,Q., Gou, Y., & Hou, Z., 2017. Worldwide Status of CCUS Technologies and Their Development and Challenges in China. Geofluids, pp. 1-25.

Portal Badak LNG, 2019. Portal Badak LNG. [Online] Available at: http://portal.badaklng.co.id/images/ pdf/Sustainabilty-Report-Badak-LNG-2019.pdf [Accessed 12 Maret 2021].

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), 2015. Laporan Revitalisasi Sumberdaya Migas, Jakarta: SKK Migas.

Sugihardjo, 2012. Preliminary Carbon Utilization and Storage Screening of Oil Fields in South Sumatra Basin. Scientific Contributions Oil & Gas, 35(2).

Sunarjanto, D., Sriwidjaja, Munadi, S., Wiyanto, B., & Prasetio, D.F., 2008. Indonesian Tertiary Sedimentary Basin. Scientific Contributions to Petroleum Science and Technology, 31(2).

Sunarjanto, D., Suliantara, Iskandar, U. P. & Nainggolan, M. T., 2014. Sistem Informasi Geografi untuk Optimasi Eksplorasi dan Pengembangan Wilayah Geographic System for Optimization Exploration Oil and Gas Area Development. Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi, 48(1), pp. 1-12.

Taber, J. J., Martin, F. D. & Seright, R. S., 1977. EOR Screening Criteria Revisited-Part 1: Introduction to Screening Criteria and Enhanced Recovery Field Projects. SPE Reservoir Engeenering, 12(03), pp. 189-198.

UNFCCC, 2020. UNFCCC. [Online] Available at: https://unfccc.int/process-and-meetings/the-paris- agreement/the-paris-agreement [Accessed 12 Maret 2021].




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.55.3.706