MANFAAT EKONOMI DAN LINGKUNGAN DARI KEGIATAN MIGAS TELUK BINTUNI, PROPINSI PAPUA BARAT (The Benefit of Economic and Environment Oil and Gas Activity in Bintuni Gulf, West Papua)

Djoko Sunarjanto, Luky A Yusgiantoro, Danang Sismartono, Rismoyo Bayu Haryo Utomo, Wanda Ali Akbar

Sari


Karya Tulis Ilmiah ini meneliti dampak positip ekonomi sebagai upaya melestarikan manfaat ekonomi dan lingkungan di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Menggunakan pendekatan analisis tekno-ekonomi sektor hulu dan hilir migas, serta dengan analisis dampak ekonomi periode 2017-2035. Hasil inventarisasi data menunjukkan bahwa kebutuhan gas bumi untuk industri petrokimia dari Blok Tangguh dan Blok Kasuri di Teluk Bintuni sebesar 180 MMSCFD, total investasi yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 20,5 triliun. Data rencana pengembangan (POD) Lapangan Tangguh dan Kasuri menunjukkan investasi akan berakhir pada tahun 2027. Analisis dampak positip ekonomi berdasarkan pada data pendapatan bruto, pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Papua Barat yang rata-rata mencapai puncaknya tahun 2027 dan mulai menurun pada tahun 2028. Hal tersebut menunjukkan bahwa penurunan produksi gas menjadi faktor yang mempengaruhi pola dampak perekonomian Teluk Bintuni. Dampak positip lingkungan adalah termanfaatkannya cadangan gas bumi ramah lingkungan sebagai subtitusi minyak bumi. Sumberdaya gas bumi termasuk dalam sumberdaya tidak terbarukan, maka sebagai upaya menghindari kutukan sumberdaya (resource curse) sekaligus menjaga stabilitas ekonomi dan lingkungan, direkomendasikan agar dikembangkan sektor lainnya bersama industri migas dengan memperhatikan kearifan local Teluk Bintuni. Sektor prioritas terpilih meliputi sektor ESDM (pertambangan, kelistrikan, energi baru terbarukan), sektor pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, kehutanan dan sektor perindustrian. Pengembangan sector prioritas dilakukan bertahap sejak produksi energi gas Tahun 2019. Implementasi kajian manfaat ekonomi dan lingkungan di setiap wilayah kerja migas menunjukkan salah satu solusi pengembangan berkelanjutan (sustainable development).

This paper research the positive impact of economic and environment as an effort to preservation economic and environment benefit in Bintuni Gulf, West Papua. By using the theory of techno-economy upstream and downstream oil and gas sector, and from the analysis of the effects of economic in the period 2017-2035. The inventory result of the data shows the natural gas need in chemical industry from the Blok Tangguh and Blok Kasuri in Bintuni Gulf is worth it 180 MMSCFD. Total investment required is IDR 20,5 trillion. The Plan Of Development (POD) of Tangguh and Kasuri Field show the investment will be ended in 2027. An analysis of the economic positive impact based on the income data gross, the people income, and employment in West Papua averagely reach its peak in 2027 and will be decreased in the 2028. This shows that the decrease of gas production becomes the factor that bring the economic impact in Bintuni Gulf. The positive impact of environment is the used of earth gas reserve that environmentally friendly as the petroleum substitution. Natural gas resources that is not renewable, so that to avoid the resource curse as well as to mantain the economic stability and environment, it is recommended to be developed in other sectors with oil and gas industry by keeping Bintuni Gulf local wisdom. The priority sectors elected covering the energy and mineral resources (mining sector, electricity, renewable energy), the agricultural sector, maritime affairs and fisheries, tourism, forestry and industry sector. The development of priority sectors is conducted gradually since the gas energy production in 2019 .The implementation of economic and environment benefit research in every oil and gas working area shows one solution of the sustainable development.


Kata Kunci


manfaat ekonomi; gas bumi; teluk bintuni (benefi ts of economic; oil and gas; bintuni gulf)

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bappenas, 2015, Peta Konektivitas Ekonomi Antar Pulau dan Wilayah Indonesia Timur, IRIO Indonesia Tahun 2010.

Conner, H., 2015, Managing Environmental Risk in the Oil and Gas, 2015BPS, 2015, Tabel Input Output Indonesia 2010, BPS, Desember 2015.

Kementerian Perindustrian dan Bappenas, 2014, Rencana Pembangunan 14 Kawasan Industri (RPJMN 2015-2019).

Kementerian Perindustrian, 2014, Profi l Industri Petrokimia Hulu.

Kementerian Perindustrian, 2014, Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015- 2035, Pusat Komunikasi Publik.

Kementerian Perindustrian, 2015, Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara, Direktorat Industri Kimia Hulu, Ditjend Industri Kimia, Tekstil dan Aneka.

Kementerian Perindustrian, 2016, Proyek Pembangunan Industri Petrokimia di Teluk Bintuni, presentasi oleh Direktur Industri Kimia Hulu, Ditjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Bali 23-24 November 2016.

Laudon, K.C., and J. P. Laudon, 2014, Management Information Systems : Managing the Digital Firm, England: Perason Education, 2014.

Mustakini, J.H., 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi, 2005.

Mutaali, Lutfi , 2015, Teknik Analisis Regional: Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan, Yogyakarta. BPFE, Universitas Gadjah Mada. ISBN 978-979-8786-53-02

Setiawan, I Dewa Made Darma, 2006, Peranan Sektor Unggulan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah: Pendekatan Input-Output Multiregional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Institut Pertanian Bogor.

SKK Migas, 2014, Proyek LNG Tangguh: UPP Tangguh Train-3, Desember 2014 (Tidak dipublikasikan).

SKK Migas LEMIGAS, 2016, Kajian Peluang Pemanfaatan Energi Gas di Kawasan Indonesia Timur, Dengan Sumber Gas Dari Blok Tangguh, Masela, dan Kasuri, Desember 2016 (Tidak dipublikasikan).

Sucahyono, H., 2017, Kebijakan Pengembangan Infrastruktur dan Wilayah, Forum Sharing Pengembangan Blok Abadi, Ambon 15 Agustus 2017.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.51.3.24