Kebutuhan Angka Oktana Kendaraan Bermotor Mesin Bensin di Indonesia

Cahyo Setyo Wibowo, Lies Aisyah, Hery Widhiarto, Sugeng Riyono

Sari


Pesatnya perkembangan teknologi mesin pada kendaraan bermotor jenis mesin bensin saat ini, menyebabkan meningkatnya kebutuhan angka oktana bahan bakar jenis bensin sesuai dengan kinerja mesinnya. Studi mengenai penentuan nilai angka oktana bahan bakar jenis bensin sangat penting dilakukan karena setiap negara perlu menetapkan tingkat angka oktana bensin yang disuplai ke pasar. Studi ini sangat bermanfaat untuk pemerintah sebagai penentu kebijakan (terutama dalam menentukan kebijakan pengaturan bahan bakar minyak bersubsidi), produsen pabrikan kendaraan dan konsumen. Metodologi yang digunakan pada studi ini antara lain dengan melakukan survey mengenai populasi jenis kendaraan bermotor jenis mesin bensin di Indonesia, kemampuan produksi kilang Pertamina yang berkaitan dengan angka oktana pada bensin dan perkembangan teknologi mesin kendaraan bermotor. Kemudian, diformulasikan dalam bentuk matriks rencana penentuan kebutuhan angka oktana kendaraan bermotor di Indonesia. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase populasi kendaraan tipe sedan dan kendaraan roda empat dengan penggerak dua roda (tipe 4X2) sebanyak 70%, yang memiliki tingkat rasio kompresi tinggi (di atas 9:1) sehingga membutuhkan bahan bakar dengan angka oktana di atas RON 90. Sedangkan saat ini, kapasitas produksi kilang Pertamina per tahun untuk Bensin RON 92 sekitar 10,91% sehingga diperlukan peningkatan kapasitas produksi kilang. Selain itu, berdasarkan hasil survey terdapat kurang lebih 12 merek mobil dengan 113 tipe kendaraan yang saat ini beredar di Indonesia. Dari 113 tipe kendaraan yang ada, sebanyak 59 tipe kendaraan (52,21%) direkomendasikan menggunakan bahan bakar bensin RON 92, sebanyak 32 tipe kendaraan (28,32%) direkomendasikan menggunakan bahan bakar bensin RON 95, dan sebanyak 22 tipe kendaraan (19,47%) direkomendasikan menggunakan bahan bakar bensin RON 88.


Kata Kunci


perkembangan teknologi mesin; angka oktana; rasio kompresi

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Statistic Transportasi, Biro Pusat Statistik (BPS), 2012, , BPS, Jakarta.

Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Indonesia Jenis Ben- sin 88, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, SK Dirjen Migas No.933.K/10/DJM.S/2013 tanggal 19 November 2013.

Spesifikasi Bahan Bakar Miinyak Indonesia Jenis Bensin 91 dan 95, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, SK Dirjen Migas No.3674K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006.

Domestic Auto Market & Exim by Category 2006- 2013, Gaikindo, 2013, Gaikindo, Jakarta.

Kaslan, Widjoseno, 1984, Tingkat Tingginya Ke- butuhan Angka Oktana Bahan Bakar Untuk Popu- lasi Kendaraan di Indonesia Dibandingkan Terhadap Tingkat Tingginya Angka Oktana Bahan Bakar Di Negara Jepang, Eropa dan Amerika Serikat, Lemi- gas, Jakarta.

La Puppung, P., 2000, Kenaikan Kebutuhan Angka Ok- tana Mesin Kendaraan Bermotor, Lembaran Publikasi Lemigas, Vol. 34, No. 3, hal 27-37.

Mardono, 2001, Kebutuhan Angka Oktana Bahan Ba- kar Bensin untuk Kendaraan Bermotor di Indonesia Sesuai Rekomendasi Pabrik, Lembaran Publikasi Lemigas, Vol. 35, No.3, hal. 30-34.

Owen, K., and Coley, S., 1995, Automotive Fuels Refer- ence Book, Second Edition, Society of Automotive Engineers, Inc., Warrendale, USA.

Pertamina, 2012, Sistem Produksi Gasoline dan Gasoil (Premium, Pertamax, Solar-48, Pertamina Dex) di Kilang-kilang Pengolahan BBM, Jakarta.

Annual Book of ASTM, The American Standard Test- ing Materials (ASTM), 2010, Philadelphia

Worldwide Fuel Charter (WWFC), Proposed Fifth Edition, December 2012

http://www.suzuki4u.co.uk/forum/viewtopic. php?t=14973, Fuel Octane Requirement, Aug 24, 2011

http://www.daytona-sensors.com/tech_tuning.html, Engine Tuning Principles and Guidelines viewed 11 December 2014




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.49.1.234