Studi Geokimia Organik Batuan Sedimen Berumur Trias Di Cekungan Maliana, Timor-Leste: Tinjauan Awal Kemungkinan Sebagai Batuan Induk

Joanico Pires, Eddy Ariyono Subroto, Asep H.P. Kesumajana

Sari


Kondisi lingkungan purba yang bervariasi sangat berpengaruh terhadap karakteristik batuan induk di suatu daerah. Daerah penelitian terletak di daerah Bobonaro, Cekungan Maliana, di area daratan (onshore) Timor-Leste. Kajian yang dilakukan di dalam penelitian ini meliputi tatanan geologi, struktur geologi, dan kondisi geologi lainnya, serta dilakukan pengambilan sampel batuan sedimen yang khusus diambil dari formasi yang berumur Trias Tengah-Akhir (Formasi Babulu) dan Trias Akhir (Formasi Aitutu). Sampel batuan sedimen yang diambil berjumlah 136 sampel. Terhadap sampel tersebut dilakukan analisis dasar geokimia, yaitu kekayaan (TOC dan S2). Data nilai TOC dipergunakan untuk seleksi awal dengan batas bawah kandungan TOC 0,5% berat. Untuk seleksi kedua yang seharusnya didasarkan atas nilai kandungan S2 (hasil analisis Rock-Eval) tidak dilakukan, karena hasil analisis kematangan berdasarkan Tmax dan kemudian dikonfirmasi dengan data reflektansi vitrinit (Ro), sampel batuan sedimen tersebut pada umumnya menunjukkan tingkat kematangan yang tinggi, di atas 440oC untuk Tmax dan 0,8% Ro. Setelah seleksi awal dilakukan, ternyata jumlah sampel yang terpilih tersisa delapan sampel, enam sampel dari Formasi Aitutu dan dua sampel Formasi Babulu. Kedelapan sampel ini kemudian dianalisis dan diinterpretasi. Berdasarkan analisis data TOC, Formasi Babulu memiliki kekayaan sedang sampai dengan baik dengan nilai TOC antara 0,52 % dan 5,54%, sedangkan Formasi Aitutu memiliki nilai TOC antara 0,54% dan 12,25%. Analisis kematangan yang dilakukan terhadap anggota klastik dan serpih Formasi Babulu dan anggota karbonat Formasi Aitutu, menunjukkan bahwa sampel tersebut sudah memasuki kematangan jendela minyak, dengan Tmax 428-5540 C dan Ro antara 0,68 dan 1,47%.Tipe kerogen yang dikandung sampel Formasi Babulu dan Formasi Aitutu adalah campuran tipe II-III, tetapi terdapat juga kerogen tipe 1 di dalam sebuah sampel Formasi Aitutu. Hasil analisis menyeluruh menunjukkan bahwa kedua formasi tersebut (Babulu dan Aitutu) dapat dikategorikan sebagai batuan induk efektif, batuan induk yang sudah mampu menghasilkan hidrokarbon.


Kata Kunci


bobonaro, cekungan maliana, timor leste, formasi aitutu, formasi babulu, geokimia

Referensi


Audley-Charles, M.G., 1968, The geology of Portugese Timor, Memoirs of the Geological Society of London, University of London.

Audley-Charles, M.G., 2011 Tectonic post-collision processes in Timor, Geological Society of London, Special Publications, 355(1), 241 – 266.

Barber, A.J., Audley-Charles, M,G., dan Carter, D.J., 1977, Thrust tectonics in Timor, Australian Journal of Earth Sciences, 24, 51 – 62.

Barkham, K., 1993, The geology of the Laktutus area, Disertasi Program Doktor, West Yorkshire, United Kingdom, 233 – 237.

Benincasa, A.M.K. dan Haig, D.W., 2015, The ‘fatus’ of East Timor: stratigraphy and structure, School of Earth and Environment Geology, 504 hal.

Berry, R.F., 1981, Petrology of the Hili Manu Lherzolite East Timor, Journal of the Geological Society of Australia, 28, 453 – 469.

Bird, P. dan Cook, S., 1991, Permo-Triassic successions of the Kekneno area, West Timor: implications for palaeogeography and basin evolution, Journal of Southeast Asian Earth Sciences, 6, 359 – 371.

Carvajal-Ortiz, H. dan Gentzis, T., 2015, Critical considerations when assessing hydrocarbon plays using Rock-Eval pyrolysis and organic petrology data: Data quality revisited. International Journal of Coal Geology, 152, 113–122.

Chamalaun F.H., 1976, Paleomagnetic evidence for the relative positions of Timor and Australia in the Permian, Earth and Planetary Science Letters, Amsterdam, Netherlands, 34, 107-112.

Chamalaun F.H. dan Grady, A.E., 1978, The tectonic development of Timor: a new model and its implications for petroleum exploration, Journal of Asia Pacific Enterprise Awards.

Charlton, T.R., 2002, The petroleum potential of West Timor, Proceedings of the Indonesian Petroleum Association, vol 1, 28, 301 – 317.

Charlton, T.R. dan Gandara, D., 2014, The petroleum potential

of onshore Timor-Leste. Proceedings of the Indonesian Petroleum Association, vol 1, 38, IPA14-G-017

Crostella, A. dan Powell, D., 1975, Geology and hydrocarbon prospects of the Timor area, Proceedings of the Indonesian Petroleum Association, vol 1, 4, 149 – 163.

Fakhruddin, R., Ramli, T., dan Saleh, H.M., 2018, Well and outcrop correlation in the eastern part of Akimeugah Basin, Papua: Mesozoic play potential. Scientific Contributions Oil and Gas, 41/2, 75 – 87.

Gageonnet, R. dan Lemoine, M., 1957, Sur la stratigraphie de lautochtone au Timor Portugais, Comptes rendus hebdomadaires des seances de l academie des sciences, 244, 2168 – 2171.

Gageonnet, R. dan Lemoine, M., 1958, Contribution a la connaissance de la geologie de la province portugaise de Timor, Lisboa, Portugal.

Grady, A.E. dan Berry, R.F., 1977, Some Paleozoic-Mesozoic stratigraphic-structural relationships in East Timor and their significance in the tectonics of Timor, Journal of the Geological Society of Australia, 24(4), 203 – 214.

Grunau, H.R., 1956, Zur Geologie von Portugiesisch-ost-Timor, Horsaal des Geologischen Instituts.

Haig, D.W., Eujay, M.C., Logan, B., dan John, B., 2007, Triassic-Lower Jurassic foraminiferal indices for Bahaman-type carbonate-bank limestones, Cablac Mountain East Timor, Journal of Foraminiferal Research, 37, 248 –264.

Harris, R., 2000, The Timor ophiolite, Indonesia: Model or myth, Geological Society of America Special Paper, 349, 321 – 330.

IPG-UWA, 2020, Evaluation of the petroleum system of Maliana Basin, Timor Leste. Laporan Instituto Petroleum e Geologia, 70 hal. Tidak dipublikasikan.

Kaneko, Y., Shigenori, M., Ade, K., Tsutomu, O., Masahiro, I., Tatsuki, T., Akira, I., dan Kazuaki, O., 2006, On-going orogeny in the outer-arc of the Timor-Tanimbar region, eastern Indonesia, International Association for Gondwana Research, Elsevier.

Kenyon, C.S., 1974, Stratigraphy and sedimentology of the Late Miocene to Quarternary deposits of Timor, Disertasi Program Doktor, University of London, 54 – 59.

Lestari, P, Harmoko, U., Nurwidyanto, M.I., dan Susantoro, T.M., 2021, Kajian potensi hidrokarbon di Cekungan Sedimen Akimeugah berdasarkan pemetaan anomali permukaan memanfaatkan data penginderaan jauh Landsat 8 dan DEMNAS, Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi, 55/3. 153-169.

McCartain, E., Backhouse, J., Haig, D., Balme, B., dan Keep, M., 2006, Gondwana-related late Permian palynoflora, foraminifers and lithofacies from the Wailuli Valley, Timor Leste, Palaeont, Abhudabi, 240, 53 – 80.

McCartain, E. dan Haig, D., 2010, Triasic organic-cemented siliceous agglutinated foraminifera from Timor-Leste: conservative development n shallow-marine environments, Journal of Foraminiferal Research, 40, 366 – 392.

Permana, A.K., 2012. Stratigrafi Cekungan Timor, Laporan Akhir Penelitian, Pusat Survei Geologi-Bandung, 123 hal. Tidak dipublikasikan.

Sani, K., Jacobson, M.I., dan Sigit, R., 1995, The thin-skinned thrust structure of Timor, Proceedings Indonesian Petroleum Association, 24th Annual Convention, 233.

Syahputra, G.A., Utomo W., dan Rahman, A., 2019, Potensi batuan induk Formasi Salodik Pulau Peleng bagian barat, Cekungan Banggai, Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi, 53/2. 97-109.

Wanner, V.G., 1913, Geologie von Westtimor, Sitzung der Geol. Vercinigung zu Frankfurt.

Waples, D.W., 1985, Geochemistry in Petroleum Exploration, International Human Resources Development Corporation, Boston, 217 hal.

Wittouck, S.F., 1937, Exploration of Portuguese Timor, Report of Allied Mining Corporation, Asia Investment Company, Limited. Tidak diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.58.1.1614