Efek Kandungan Aromatik dalam Minyak Solar terhadap Kinerjanya pada Mesin Diesel

Djainuddin Semar

Sari


Spesifikasi Minyak Solar 48 Indonesia menurut SK Dirjen Migas No. 3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tidak menetapkan kandungan aromatik (total aromatik dan poliaromatik). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh kandungan aromatik dalam minyak solar terhadap kinerja mesin dan emisi gas buang dengan cara menganalisis sifat fisika kimia dan uji kinerja pada mesin diesel Isuzu 4JA1 di atas bangku uji multisilinder. Pengaruh variasi kandungan aromatik dalam minyak solar terhadap kinerja mesin diuraikan dalam makalah ini. Hasil pengujian ini bermanfaat untuk memberikan masukan pada Pemerindah dalam menentukan kebijakan spesifikasi minyak solar mendatang.


Kata Kunci


kandungan aromatik; kinerja mesin

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


ACEA, Alliance, EMA, JAMA, 2006, Worldwide

Fuel Charter.

Barbara Elvers, 2008 Enegy Sources for Transportation

Handbook of Fuel.

Dirjen Migas, 2006,Spesifikasi bahan baker

minyak jenis minyak Solar 48".

Keith Owen dan Steven Coley, 2007, Automotive

Fuels Reference Book, Edisi Kedua, Society

of Automotive Engineers Inc,, Warrendale,

Amerika Serikat.

Petroleum Association of Japan, 1999, Petroleum

Toward Harmonization with Environment,

PAJ, Tokyo.

Robert Bosch, 2009 G. Uniform Engine Fuel and

Automotive Lubricants Regulation Handbook.

Trevor Russell dan Douglas Brown, The Associated

Octel Company Ltd,, April 2000, European

Low-Sulfur Diesel, the Influence of Additives on

Finished Fuel, World Refining.

UOP, 1998, Diesel Fuel Specifications and Demand

for the 21st Century, Des Plaines Illinois.?




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.44.1.155