Analisa Water Based Mud dengan Aditif Barit dan KCl Berdasarkan Analisa Toksisitas: Pengujian TCLP dan LC50-96 Jam

N L Miranti, S S Moersidik, C R Priadi, P Wahyudi

Sari


Lumpur bor berbasis air dengan aditif Barit (B) dan KCl (K) berpotensi toksik terhadap lingkungan
dan makhluk hidup. Berdasarkan hal tersebut, LEMIGAS berupaya melakukan pencegahan kontaminasi
dengan pengujian TCLP dan LC50-96 jam terhadap Penaeus monodon. Kondisi uji disesuaikan dengan
Sumur Bangau #1 di Sesulu PSC, Selat Makssar sebagai tolak ukur kondisi lingkungan pengeboran lepas
pantai. Dengan kombinasi Bmin, Bmax, Kmin, dan Kmax, konsentrasi Cu pada setiap formula (Bmin-Kmin:
26,17 ppm; Bmin-Kmax: 39,74 ppm; Bmax-Kmin: 21,47 ppm; Bmax-Kmax: 31,7 ppm) dan Pb pada Bmin-
Kmin (9,37 ppm) melewati baku mutu lingkungan. Nilai LC50 dari Formula Bmin-Kmin memenuhi baku
mutu lingkungan (44.058 ppm), sedangkan Formula Bmax-Kmax tidak memenuhi baku mutu lingkungan
(13.269 ppm). Hal ini dipengaruhi oleh komposisi logam berat, toksisitas KCl, dan kondisi lingkungan.
WBM jenis ini lebih baik digunakan pada pengeboran lepas pantai.


Kata Kunci


LC50-96 jam; Penaeus monodon; TCLP; Toksisitas; Lumpur Berbasis Air

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ALS Environmental, 2000, Leachate Analysis

Amoco Corporation, 1975, Amoco Production Company

Drilling Fluids Mannual.

API 13B1, Recommended Practice for Field Testing

Water-Based Drilling Fluids. American Petroleum

Institute, Washington, D.C.,3rd ed. November 2003.

Baroid Company. 1997. Baroid Fluids Handbook Mud

Testing

Burden, P., dkk., 2013, Drilling Fluid Selection

Methodology for Environmentally Sensitive Areas.

Belanda : SPE/IADC

Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, 2006,

Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral

No. 45 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lumpur

Bor, Limbah Lumpur, dan Serbuk Bor pada kegiatan

Pengemboran Minyak dan gas Bumi. Jakarta:

Departemen ESDM

Effendi H, Utama B.A, & Wardiatno Y., 2011, Toksisitas

Limbah Pengeboran Minyak Terhadap Benur Udang

Windu (Penaeus monodon). Bogor : Indonesia

Lehigh Environmental, 2011, The Investigation of Fish

Habitat. Pennsylvania : Lehigh University

Mahto, V & Sharma, V.P., 2004, Rheological study of

a water based oil well drilling 􀃀 uid. India : Elsevier

B.V

Mansyur, 2004, Toxicology Effek – Effek yang Tidak

Diinginkan. Indonesia: Universitas Sumatera Utara

Ossai,C.I, dkk., 2010, An Appraisal of Soil Pollution in

Oil and Gas Production Environment : A Case Study

of Heavy Metal Concentration in Ebocha and Akri Oil

Fields. China : Society of Petroleum Engineer

PPPTMGB LEMIGAS, 2014, Formula KCl-Polymer

PHPA dengan Suhu 250oF. Jakarta: Indonesia

PPPTMGB LEMIGAS, 2014, Pengujian TCLP

Lumpur Bor Bekas dan Cutting Mi Swaco. Jakarta:

Indonesia

Reis, J.C., 1996, Environmental Control in Petroleum

Engineering. Houston, Texas : Gulf Publishing

Company.

Rubiandini, R., 2011, Teknik Operasi Pemboran I.

Indonesia

Sawyer, C., McCarty, P., & Parkin, G., 2002, Chemitry

for Environmental Engineering and Science. McGraw

Hill

Schaaning, M.T, dkk., 2010, Metal partitioning in llminite

and barite based drill cuttings on seabed sections in a

mesocosm laboratory. Brazil : Society of Petroleum

Engineer

Soegiyanto A, Irawan B, & Affandi M., 2008, Toxicity

of Drilling Waste and Its Impact on Gill Structure

of Post Larvae of Tiger Prawn (Penaeus monodon).

Surabaya: Indonesia. IDOSE Publications

Unocal, 2003, UKL-UPL Pemboran Eksplorasi Sumur

Bangau #1 di Sesulu PSC, Selat Makassar. Jakarta

: Lemigas

USEPA, 1992, Toxicity Characteristic Leaching Procedure

Method 1311

USEPA, 2012, Turbidity, Monitoring, and Assessment.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.48.3.1223