Pengaruh Waktu Milling LiOH Terhadap Karakteristik Gemuk Lumas Bio untuk Aplikasi Temperatur Tinggi

Milda Fibria, Anne Zulfia

Sari


Penggunaan litium hidroksida (LiOH) sebagai bahan thickener dalam proses pembuatan gemuk lumas sangat umum digunakan. Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakan untuk aplikasi tujuan umum di mana suhu tidak melebihi 130°C dengan nilai dropping point biasanya 180°C. Dalam proses pembuatan sabun litium, LiOH tidak dapat larut dalam minyak, sehingga dibutuhkan air untuk melarutkannya. Sementara banyaknya air yang digunakan dalam pencampuran LiOH dapat berpengaruh terhadap ketidakstabilan gemuk lumas. Oleh sebab itu LiOH perlu dihaluskan untuk dapat menghasilkan suspensi LiOH dalam air yang jumlahnya terbatas. Penghalusan LiOH dilakukan dalam variasi waktu milling 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 5 jam dan 10 jam yang menghasilkan gemuk lumas dengan karakteristik yang berbeda-beda. Dari hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan waktu milling selama 3 jam, diperoleh nilai karakteristik gemuk lumas yang optimum. Dengan perlakuan milling terhadap serbuk LiOH selama tiga jam, gemuk lumas bio mampu diaplikasikan pada suhu tinggi. Pada kondisi ini, gemuk lumas tersebut mempunyai dropping point sebesar 222o C dan scar diameter 0,39 mm.

Kata Kunci


LiOH, milling, waktu milling, karakteristik gemuk lumas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Barriga J.A., 2006, “SunÀ ower based grease for heavy

duty applications”, Mecânica, Exp., 13, pp: 129-

Booser E.R., 1992, “Handbook of Lubrication” Volume

II, (8th ed). Boca Raton: CRC Press, Inc.

Dresel W., 1994,“Biologically Degradable Lubricating

Greases Based on Industrial Crops”. Industrial Crops

and Products. 2, pp: 281-288.

Jeffrey .S.M. (2014), “Renewable Lubricants Manual

Biobased Oils, Fluids Greases”, United Bio Lube.

www.biolubricants.us/Renewable_Lubricants_

Manual.html, Accessed: May 11, 2014.

John J.L., 2009, “An Investigation into the Use of Boron

Esters to Improve the High- Temperature Capability of

Lithium 12-Hydroxystearate Soap Thickened Grease”,

The Lubrizol Corporation Wickliffe, Ohio, USA,

Presented at the NLGI 76th Annual Meeting Tucson,

Arizona, USA June 13-16

Kirk R.E & Othmer D. F., 1993.. Encyclopedia of

Chemical Technology. Volume: 5. The Interscience

Encyclopedia Inc., New York.

Lansdown A.R., 2004, “Lubrications and Lubricant

Selection”, a Practical Guide, 3rd Edition, Professional

Engineering Published Limited, Suffolk, UK, pp:128-

Lou H. & Erwin R., “Biobased Lubricants and Greases”

page 21, ISBN: 978-0-470-74158-0 , 2011, pp: 72-

Leslie R.R., 2006, “Synthetics, Mineral Oils, and

Bio-Based Lubricants” 459, ISBN 1-57444-723-8,

Pennsylvania, USA, pp: 3-5.

Mortier R.M., Fox M.F., Orzulik S.T., 2010, (ed),

“Chemistry and Technology of Lubricants 3rd” .

Spinger, London, pp: 413-414.

Paul A.B. & David S.S., 1999,“Synthetic Lubricants and

High Performance Functional Fluids”, New York,

ISBN: 0-8247-0194-1, pp: 519-537.

Purnami T., 2013, Laporan Penelitian “Pembuatan Bahan

Thickener Asam 12- Hidroksistearat Berbasis Minyak

Jarak”, PPPTMGB Lemigas.

Robert W.M., 1993, “Lubricants and their Applications”

,67, Arizona,USA, ISBN 0-07-041992-2pp : 9-25;

-68.

Sukirno & Ludi. (2007). “Biogrease Using Modified

Palm Oil as Base Oil and Thickener Lithium Soap”,

Seminar QIR Fakultas Teknik –UI, Depok.

Theo M. & Wilfried D. (2007), “Lubricants and

Lubrication”, 2nd Edition, Wiley-VCH, Weinheim,

pp: 648-658.

Ulfiati R. (2009),, “Formulasi Gemuk Lumas sabun Litium

dengan Bahan Dasar Minyak Jarak” Lembar Publikasi Lemigas, 98. Vol.43, No.2. 2009 ISSN 0125-9644pp:

-106.

Wartawan L.A. (1998), “Pelumas Otomotif dan Industri”,

Balai Pustaka, Jakarta, pp:117-136.

Wiggins (1997), “Biodegradable vegetable oil grease”.

US Pat No 5,595,965

Yousif A.E. (1982)., “Rheological Properties of Lubricating

Greases Wear”, 82 (13) pp: 13-25




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.48.3.1221