KAJIAN PENDUKUNG REVISI KADAR AIR DAN PARTIKULAT DALAM SPESIFIKASI COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR

Lisna Rosmayati, Yayun Andriani, Nata Pringgasta

Sari


Persyaratan rendahnya kadar air di dalam bahan bakar gas (CNG) yang ada di RSNI CNG secarateknis tidak praktis dan tidak ekonomis. Hasil analisis data menunjukkan kadar air sebesar 7,19 Lb/MMSCF cukup memadai untuk kondisi dan iklim di Indonesia. Suhu terendah yang pernah terdeteksidi Indonesia adalah ± 17o C. Jika titik embun air diantisipasi pada 11,4o C dan asumsi tekanan maksimaloperasi CNG 260 Bar, maka kandungan kadar air pada suhu 11,4 o C adalah 7,19 Lb/MMSCF. Batasanparameter lainnya dalam spesififi kasi yang perlu direvisi adalah kandungan partikulat. CNG harusbebas dari partikel yang lebih besar dari 10 μm tanpa mencantumkan satuan konsentrasi. Penelitianini menjelaskan bahwa hasil konsensus bahwa batas kadar air CNG tetap di 3 Lb/MMSCF sangatlahtidak ekonomis. Batasan partikulat yang diusulkan memiliki catatan bahwa di inlet harus terpasangfifi lter berukuran 25 μm dan metode uji berubah dari EPA menjadi ASTM D 7650. Untuk pemberianodoran dalam gas, yang bertanggung jawab adalah pihak transporter gas.

Kata Kunci


RSNI, spesifi kasi, CNG.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


A. Bahadori, 2011, ‘Prediction of Moisture Content

Of Natural Gases Using Simple ArrheniusType Function’. Central European Journal Of

Engineering. March 2011, Volume 1, Issue 1,

Pp 81-88.

A. Bahadori, H.B. Vuthaluru dan S.Mokhatab,

, ‘Method Accurately Predicts Water Content

of Natural Gases’. Energy Sources, Part A

:Recovery, Utilization and Environmental Effect,

Volume 31, Issue 9, 2009 pages 754-760.

Agus S, Irawan R, 2007, ‘Pengembangan Moda

Transportasi BBG untuk Sektor Transportasi di

Pantura’, Volume 19, No. 10, tahun 2007.

Aziz ML, Paramita W, 2011, ‘Potensi Pengembangan

CNG Darat (terrestrial CNG) di Indonesia’,

Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi, Vol.

, No.1: 17-23.

Http://mobile.migas.esdm.go.id, 2014. Berita 12

Desember, ‘Diversifi kasi BBM ke Bahan Bakar

Gas pada Sektor Transportasi’.

Http://bahanbakar-gas.com, 2016. Penggunaan CNG,

Bahan Bakar Gas, Informasi dan Referensi BBG.

ISO 13734, 1996. Natural Gas - Organic Sulfur

Compounds Used As Odorants - Requirements

And Test Methods.

-2, 2006. Natural Gas, ‘Natural Gas For Use

As A Compressed Fuel For Vehicles’, Part 2:

Specifi cation Of The Quality.

ISO 134 43, 1996, Natural Gas, ‘Standard Reference

Condition’.

ISO 6326-3, Natural Gas - Determination Of Sulfur

Compounds, Part 3:Determination of Hydrogen

Kajian Pendukung Revisi Kadar Air Dan Partikulat Dalam Spesifi kasi Compressed Natural Gas (CNG)

Untuk Kendaraan Bermotor ( Lisna Rosmayati, Yayun Andriani dan Nata Pringgasta ).

Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 49 No. 3, Desember 2015: 185 - 192

Sulfi de, Mervaptan Sulfur And Carbonyi Sulfi de

Sulfur By Potentiometry.

ISO 6976, Natural Gas, Calculation of Calorifi c

Values, Density, Relative Density and Wobbe

index from composition.

ISO 15403, 2000. Natural Gas, ‘Designation Of The

Quality Of Natural Gas For Use As A Compressed

Fuel For Vehicles’.

Lisna R, Yayun A, Nata P, 2014. ’Spesifi kasi CNG

Untuk Kendaraan Bermotor’, Laporan Kajian

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI),

PPPTMGB LEMIGAS.

NFPA 52: 2006, ‘Compressed Natural Gas (CNG)

Vehicular Fuel Systems Code’.

RSNI (Rancangan Standar Nasional Indonesia),

, RSNI 3-13-XXXX, ‘Spesifikasi CNG

(Compressed Natural Gas) untuk Transportasi

Indonesia’.

SAE J1616, 1994, ‘Recommended Practice For

Compressed Natural Gas Vehicle’.

Surat Keputusan terkait Standard dan Mutu CNG,

Untuk kendaraan bermotor No. 10K/34/

DDJM/1993.

Tulus B. Sitorus, MT, 2002, ‘Tinjauan Pengembangan

Bahan Bakar Gas sebagai Bahan Bakar Alternatif,

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara.




DOI: https://doi.org/10.29017/LPMGB.49.3.1201